Meningkatnya penggunaan teknologi turut berdampak pada sektor game online. Trend game online saat ini berpotensi menjadi ladang untung bagi pebisnis voucher game online. Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) 2015-2045 yang dilakukan oleh Tim Katadata, menyebutkan bahwa tahun 2020 jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 269,6 juta jiwa. Sebanyak 66,07 juta jiwa masuk kategori usia belum produktif (0-4 tahun), kemudian sebanyak 185,34 juta jiwa merupakan kelompok usia produktif (15-64 tahun), dan sebanyak 18,2 juta jiwa merupakan penduduk usia sudah tidak produktif (diatas 65 tahun).
Indonesia tengah berada di era bonus demografi, artinya jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibanding usia tidak produktif. Menurut Tek.id dalam survey yang dilakukan oleh Pokkt, Decision Lab dan Mobile Marketing Association (MMA) di Indonesia sendiri mayoritas aktivitas yang dilakukan masyarakat melalui smartphone yaitu sebanyak 25% bermain games, dengan durasi rata-rata bermain game mobile online sekitar 53 menit.
Selanjutnya aktivitas lainnya yang dilakukan pengguna dengan smartphone seperti bersosial media sebanyak 17%, kemudian 12 % untuk streaming video dan browsing 10%, hingga berbelanja online sisanya 7% pengguna.
Di Indonesia pengguna smartphone ada lebih dari 82 juta jiwa. Berdasarkan data dari Newzoo pemain game mobile di Indonesia mencapai lebih dari 52 juta. Indonesia menduduki ranking global ke-17 dengan jumlah pemain game mobile terbanyak.
Indonesia turut menyumbang USD 624 juta atau setara dengan Rp 8,7 triliun untuk sektorĀ mobile gaming selama 2019. Data di atas membuat developer game merilis game mobile dengan macam-macam genre menarik. Garena Free Fire, Mobile Legend dan AoV menjadi contoh game mobile favorit.
Eksistensi penggemar game online tidak hanya populer di kalangan pria, saat ini game online di Indonesia juga diminati oleh kalangan perempuan, sehingga menjadikan aktivitas bermain game online diterima di semua kalangan. Game online di Indonesia tidak hanya digandrungi oleh kalangan muda saja.
Menurut studi setengah dari jumlah total penggemar game online berusia 16-34 tahun yaitu 54%, dan sebanyak 24 % berusia 35-44 tahun dan sisanya pengguna smartphone dengan usia 45-54 tahun yang aktif memainkan game online. Sehingga dapat disimpulkan, kalangan usia 16-35 tahun merupakan lahan utama bisnis voucher game online.
Mereka yang memainkan permainan-permainan berbasis online ini sebagian besar masih pada kalangan usia anak-anak sampai usia remaja. Tentu saja mereka belum memiliki kartu kredit yang bisa digunakan untuk membeli item berbayar di dalam game online tersebut.
Atas dasar kebutuhan inilah bisnis voucher game online dicari oleh banyak gamer. Selain itu para gamer profesional akan rela untuk menghabiskan uangnya untuk membeli atau menyewa item, seperti senjata dan perlengkapan perang lainnya yang tidak bisa dibeli dengan poin yang sudah dikumpulkan dalam permainan untuk memenangkan pertandingan seperti games online mobile legend dan PUBG. Kondisi ini lah yang menjadi ladang segar untuk menambah keuntungan besar bagi pebisnis PPOB untuk berbisnis voucher game online yang semakin diminati